Tellongeng sebagai
Kampung Tua, dan pernah berdiri sebuah Kerajaan lokal, dan diperkirakan pada
abad 17 M. Arung Pertamanya bernama La Mappanyompa (Bolong Arung Mare)/Arung Tellongeng I, La Mappanyompa di gantikan oleh
anaknya bernama We TaboE (Arung
Tellongeng ke II bersaudara dengan Mappincara, Arung Mare). We TaboE kawin dengan La
Pariusi (Arung Balieng) putra La Page Arung MaloloE ri Bone/Arung Mampu bin La Panaongi To Pawawoi Karaeng Bisei Raja Bone ke XX . Dari
perkawinan ini lahirlah Petta Pute (Arung Tellongeng ke III), Petta Pute kawin dengan La Pakoi Petta Rebba
(Arung Lerang), lahirlah I Baso (Arung Tellongeng ke IV). I Baso digantikan oleh anaknya La
Massarellung Petta Riu (Arung
Tellongeng ke V), La Massarellung
digantikan oleh kemanakannya La Massaressung (Arung Tellongeng ke VI), anak dari La Riang Petta Beta dengan istrinya Puang
Dello (Ise'na Mario). La Massaressung digantikan oleh sepupu
satu kalinya bernama Baso Bolong Petti Ketti (Arung Tellongeng ke - VII /terakhir). Baso Bolong Petti Ketti kawin dengan Puang
Late (turunan Sulewatang - Bulu,
We Bulu), lahirlah Andi Mappaenre
Petta Ngawing. Andi Mappaenre Petta Ngawing kawin dengan Andi
Tjendra Petta Nyalla Bin Andi Talla Petta Siga Bin Petta Solong
Bin La Pabbenteng bin La Mappesangka dengan istrinya Besse Tanete (Karaeng Bulukumpa). La
Mappesangka ini anak dari La Massellomo dengan istrinya We
Camendini (Arung sumaling -Turunan
La Temmasonge). La Messollomo
anak La Pareppai To SappewaliE (Raja Bone ke - 19).
Kembali lagi ke I Saloge istri I La Page Arung MaloloE ri Bone adalah anak dari La Maggumette To Appesona Arung Sinri dengan istrinya I Maggoro (Arung Galung),
La Maggumetta anak dari La Patau Matanna Tikka dengan Istrinya Sitti
Maemunah Dala Marusu (Anak Karaeng
LoE ri Marusu). Jadi Tellongeng betul kerajaan kecil, tapi dia turunan Mangkau (Raja
Bone), (La Panaongi Raja Bone ke XX, La Tenmasonge Raja Bone ke XXII dan La Pareppai To Sappewali (Raja bone ke
XIX) Catatan : La Mappanyompa Petta Tanrung TassalaE, di beri gelar demikian karena di masa pemerintahannya
meninggalkan Akkarungenna di Mare karena membunuh salah satu "Ade" di daerah Toang - Tonra. Adapun penyebab dia membunuh AdeE di daerah Toang, karena dia
mempertahankan harga diri dan kerajaannnya atas ejekan yang di lakukan oleh " Ade'E" , dengan ucapan ( AllekkangngE iyyaE mabbau
cigi-cigi To Mare). La Mappanyompa mendengar ucapan tersebut dan merasa harga dirinya di lecehkan dan akhirnya dia membunuhnya. Atas perbuatannya itulah
akhirnya ia diberi sangsi berat dari Raja Bone.
Adapun sangsinya dia harus mengganti (Tedong camara mattanru ulaweng, manu sama
uni, tulu awu : tali yang terbuat dari abu). Dan sepertinya La Mappanyompa
tidak menyanggupi syarat tersebut dan akhirnya dia meninggalkan Akkarungenna di
Mare, dan di gantikan adik perempuannya Besse Mare. Setelah sampai masa pembuangannya beliau kembali dan setiap daerah yang dilewati diberi nama, seperti Massadi
(Naccadi-cadingngi) akkarungenna di Mare, Macege ( Na cege-cegei tempat
tersebut). Dan dekat daerah mare dia melihat daerah yang tempatnya tinggi, maka
dia putuskan untuk menetap di daerah itu , dan tempat ini diberi nama
Tellongeng (Na-Tello-tellongi akkarugenna di Mare, na -tello-tellongngi anrinna
Besse Mare). Di sinilah mendirikan Akkarungeng, dan diberi nama Kerajaan Tellongeng dan dalam
sejarah AkkarungengengE di Tellongeng dia raja I (pertama), diperkirakan abad
ke 17 M. Kembali lagi ke Baso Bolong Petti Ketti kawin dengan I Monggo Petta Late putri Petta Tappu Sulewatang Bulu ( Turunan Arung Meru) lahirlah Andi Mappaenre Petta Ngawing. Andi Mappaenre kawin dengan sepupu satu kalainya I Tjendra Petta Nyalla Putri Andi Talla Petta Siga dengan istrinya I Tjallawang Petta Reti (putri La Riang Petta Beta) lahirlah : H. A. Samsung Petta Beta, A. Hasnawaty Petta Ena, H.Achmad Mappaenre Petta Siga dan A. Rukiah Petta Jenne. I Talla Petta Siga adalah anak dari Petta Solong saudara I Baso Petta Tenreng Sulewatang Mario. A. Hasnawati kawin dengan sepupu sekalinya A. Mappeasse Petta Wawo anak dari Mattinetta Petta Rakka dengan istrinya Hanefiah Petta Mera turunan Arung Lagusi/Arung Awo- Pattiro. Mattinetta Petta Rakka adalah anak dari La Mappatjora Petta Tappa dengan istrinya I Tjallawang Petta Reti putri La Riang Petta Beta bin I Baso Arung Tellongeng ke IV. Sedangkan La Mappatjora adalah anak dari Baso Petta Tenreng Sulewatang Mario dengan istrinya Petta Dello. Dari perkawinan A. Mappeasse Petta Wawo dengan A. Hasnawaty Petta Ena, lahirlah : A. Abdul Latief M, A. Rachmawaty M, A. Bachtiar M, A. Muh Yusuf M, A. Herawati M dan A. Mulyadi M. Demikian sejarah singkat Arung Tellongeng yang merupakan generasi La Temmassonge Raja Bone ke XXII, La Panaongi To Pawawoi Karaeng Bisei Raja Bone ke XX dan La Pareppai To Sappe WaliE Raja Bone ke XIX. Ada kemungkinan di daerah Tellongeng ini jauh sebelumnya masa pemerintahan La Mappanyompa,..sudah ada kehidupan yg berbudaya ini dapat dilihat dengan adanya dua pemakaman tua,...yaitu BataE ri Attang dan BataE ri Awang dekat AlebborengngE Bola Batu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar