Minggu, 26 September 2010

SEJARAH ARUNG TELLONGENG

MENGUAK SEJARAH ARUNG TELLONGENG YANG  TERLUPAKAN  DARI INDUK KERAJAAN BONE

Tellongeng sebagai kampung tua, dan pernah berdiri sebuah Kerajaan lokal (Arung Palili dari Kerajaan Bone), dan diperkirakan pada abad 17 M. Arung Pertamanya bernama La Mappanyompa Petta Tanrung TassalaE (Bolong Mare I)Arung Mare/ Arung Tellongeng I) Bin La Temmassonge Arung Pone dengan istrinya Anak kepala Wanua Lamoncong-Bonto Cani. La Mappanyompa di gantikan oleh anaknya bernama I TaboE (I Late) Arung Tellongeng ke 2 bersaudara dengan La Mappincara, Arung Mare). I TaboE kawin dengan La Pariusi (Arung Balieng) Bin La Page Arung MalloE ri Bone/Arung Mampu Bin La Panaongi (Arung Pone), Adapun Ibunda La Pariusi Arung Balieng bernama We saloge Arung Weteng Bin La Maggumette To Appesona Arung Sinri dengan istrinya I Maggoro Arung Galung. La Maggumette To Appesona adala putra La patau Matanna Tikka Arung Pone dengan istrinya Sitti Maemunah Dala Marusuq Turunan Karaeng Loe ri Marusuq. La Pariusi Arung Balieng bersaudara dengan La Pababbarang Arung Kajuara, La Maggalatung Arung Galung, La Makkasau Sulewatang Palakka, I Masing Arung Weteng dan La Paraungi Arung palenna. Dari perkawinan La Pariusi Arung Balieng dengan LateboE Arung Tellongeng lahirlah Petta Pute (Arung Tellongeng ke 3) dan I Pasa Petta MajjumbaE, Petta Pute kawin dengan La Pakoi Petta Rebba (Arung Lerang) lahirlah Petta Baso (Arung Tellongeng ke 4). Petta Baso digantikan oleh anaknya La Massarellung Petta Riu (Arung Tellongeng ke 5) , La Massarellung digantikan oleh kemanakannya La Massaressung (Arung Tellongeng ke 6) anak dari La Riang Petta Beta dengan istrinya Puang Dello (Ise'na Mario). La Massaressung digantikan oleh sepupu satu kalinya bernama Baso Bolong Petti Ketti (Arung Tellongeng ke - 7 /terakhir) anak dari La Massarellung Petta Riu. Baso Bolong Petti Ketti kawin dengan Puang Late (Turunan Sulewatang - Bulu  Petta  Tappu turunan Arung Meru), lahirlah Andi Mappaenre Petta Ngawing. Andi Mappaenre Petta Ngawing kawin dengan Andi Tjendra Petta Nyalla Bin Andi Talla Petta Siga Bin Petta Solong saudara Baso Petta Tenreng Sulewatang Mario. Dari perkawinan Andi Mappaenre dengan Andi Tjendra Petta Nyalla lahirlah ; H. A. Samsung, A. Hasnawaty, A. Achmad Mappaenre dan A. Rukiah. Saya urai disini khusus nasab kami A. Hasnawaty kawin dengan A. Mappeasse Petta Wawo bin Mattinetta Petta Rakka bin La Mappatjora Petta Tappa bin I Baso Petta Tenreng saudara Petta Solong yang kawin dengan turunan We Camendini (Arung sumaling ) dengan suaminya La Messollomo (Punggawa LompoE laoE ri Luwu) bin La Pareppai To SappewaliE (Raja Bone ke - 19). Adapun anak A. Mappeasse dengan Andi Hasnawaty ; 1. A. Abdul Latief M, 2. A. Rachmawaty M, 3. A. Bachtiar M, 4. A. Muhammad Yusuf M, 5. A. Herawaty M dan 6. A. Mulyadi M. I Baso Petta Tenreng dan Petta Solong adalah turunan Petta Bampe (La Pabbenteng Petta Lawa) bin La Mappesangka Daeng Makkulig suami dari Besse Tanete Karaeng Bulukumpa. La Mappesangka adalah anak dari La Massellomo Ponggawa LompoE laoE ri Luwu. Catatan : La Mappanyompa Petta Tanrung TassalaE, diberi gelaran seperti ini karena dimasa pemerintahannya di mare sebagai arung Mare mereka membunuh adeE di daerah Toang (yang merupakan keluarga dekat raja bone) yang diutus menjadi ade di daerah Toang. Hal ini dilakukan karena mempertahankan harga diri sebagai Arung Mare atas ejekan yang di lakukan oleh AdeE di Toang dengan ucapan ( AllekkangngE iyyaE mabbau cigi-cigi To Mare). La Mappanyompa mendengar ucapan dari AdeE di Toang tersebut dan akhirnya membunuhnya. Atas perbuatannya itulah ia diberi sangsi berat dari Raja Bone untuk menebus kesalahannya. Adapun sangsinya dia harus mengganti (Tedong camara mattanru ulaweng, manu sama uni, tulu awu : tali yang terbuat dari abu). Dan sepertinya La Mappanyompa tidak menyanggupi syarat tersebut dan akhirnya dia meninggalkan Akkarungenna di Mare, dan di gantikan adik perempuannya Besse Mare dan saudaranya yang lain makkarung di daerah Awang Pone. Melihat yang dia bunuh salah satu AdeE di daerah Toang mestinya dia di bunuh juga ternyata tidak, berarti dia buka raja biasa, tentu sangat diperhitungkan di Kerajaan Bone pada saat itu. Setelah menjalani hukumannya dia kembali ke daerahnya dan dijemputlah di daerah Sangrego (namanya sekarang) dengan kelengkapan kerajaan pabbaju bodoh (pakaian adat). setiap daerah yang dilewati diberi nama, seperti Massadi (Naccadi-cadingngi) akkarungenna di Mare, Macege ( Na cege-cegei tempat tersebut). Dari tempat inilah dia menunjuk sebuah gunung yang tinggi dan dia beri nama Bulu Dongke. Di atas gunung inilah ia melihat daerah sekelilingnya termasuk wilayah akkarungenna di Mare yang digantikan oleh adiknya Besse Mare. Disinilah La Mappanyompa terinspirasi untuk membuat akkarungeng dan dia beri nama Kerajaan Tellongeng, adapun arti Tellongeng " Na Tello-tellongngi akkarungenna ri Mare, na tello-tellongngi anrinna Besse Mare yang menggantikannya menjadi Arung Mare", dan dalam sejarah AkkarungengengE ri Tellongeng dia raja I (pertama), diperkirakan abad ke 17 M. Dan selanjutnya dia diganti oleh anaknya La teboE (Arung Tellongeng ke 2), dan di Mare Besse Mare diganti oleh La Mappincara saudara I TaboE. I TaboE kawin dengan La Pariusi Arung Balieng yang masih sepupu dua kalinya. Generasinya inilah yang berkembang di daerah Tellongeng dan sampai Arung Tellongeng ke 7 (tujuh) terakhir bernama Baso Bolong Petti Ketti (Arung Tellongeng). Jadi melihat sejarah silsilah keturunan Arung Tellongeng merupakan turunan langsung dari Raja Bone La Panaongi (Raja Bone ke 19) dan La Temassonge Raja Bone ke 22, dalam menegakkan Induk kerajaan Bone, kerajaan Tellongeng punya konstribusi tidak sedikit mulai berdirinya sampai pada perang di Toraja tercatat dalam sejarah kerajaan Tellongeng. Sejarah Arung Tellongeng masih perlu digali lebih mendalam, Seperti yang tercatat di lontara silsilah Raja-raja Bone " Jaya Langkara Datu Lamuru kawin dengan We Tellongeng (Siapa sebenarnya We tellongeng ini apakah generasinya Arung Tellongeng ataukah ada daerah lain di Sul -Sel yang namanya sama dengan Tellongeng di kec mare, dan masih banyak lagi yang perlu dicari tentang sejarah Tellongeng. Sebuah kerajaan pernah terbentuk pasti ada bukti sejarah ; - Bukti sejarah Arung Tellongeng bersaudara dengan arung Mare ; dari pusaka yang sama bagiannya ; Sawah di kampung Pali 1 bagian Arung Mare 1 bagian Arung Tellongeng (Akkinanreng), 2 Guci (balubu)1 untuk Arung Tellongeng dan 1 untuk Arung Mare, Empang di kampung Nipa 1 bagian Arung Tellongeng dan 1 bagian untuk Arung Mare, Bessi banrangana Arung Tellongeng yang dibawah saudara Arung Mare ke soppeng dan sampai sekarang tidak ditahu rimbanya, pedang pusaka (hilang), bendera Arajang'E di Tellongeng "(Dunrung'na Tellongeng)" masih tersimpan rapi (satu bendera Arajang dan satu lagi bendera perang, Tanah Bangkala'E (tempat pelantikan raja), Jera'E (Pemakaman Arung Tellongeng dan turunannya), wilayah kekuasaan masih sangat jelas, dan turunan (Pallafi Aro dan abdi lainnya). Dan semua ini merupakan data pendukung bahwa Tellongeng pernah berdiri sebuah Kerajaan walaupun wilayahnya kecil, dan kami sebagai turunan Arung Tellongeng, Arung Mare, Arung Balieng mengharapkan kepada sejarawan bone supaya tidak melupakan bukti sejarah ini. Dan suatu cerita (sejarah) yang tidak boleh dilupakan oleh turunan arung Mare, pada saat perang Bone melawan Toraja, saudara arung Mare gugur di medan perang dan mayatnya berada di tengah musuh, Arung Mare pada saat itu ragu untuk mengambil jasadnya saudaranya akhirnya arung Tellongeng yang bernama Baso Bolong Petti Ketti bertegas saya tidak akan pulang ke tanah Bone kalau mayat (Petti Bulu) tidak dibawah pulang dan kebetulan juga iparnya. Dan tantangan ini di sambut oleh Arung Labuaja, Tidak Arung Tellongeng, kalau tidak ada yang menemanimu saya akan membantumu untuk mengambil jasadnya Petti salangketo, atas prakarsa 2 (dua) Arung ini akhirnya jasad Petti Bulu di duniang (dibawah) ke Mare- Bone dan di kebumikan di Jera'E Galaceng. Semua ini bukti, bahwa Arung Tellongeng ikut berjuang menegakkan induk Kerajaan Bone di masa lalu dan apakah jasanya ini dilupakan begitu saja sebagai orang yang berbudi, yang menghargai, kejujuran (lempu), warani, getteng, dan sipakatau. Hal ini terpulang kepada penulis sejarah yang nantinya semua berpulang kepangkuan Ilahi Raja diatas raja, dan sekecil apapun perbuatan akan dimintai pertanggung-jawaban. Ini sebagai masukan kepada penulis sejarah Kabupaten Bone demi meluruskan sejarah, karena mengenal sejarah berarti mengenal diri sendiri, dan tanah leluhur untuk berbuat lebih baik dan lebih banyak untuk kemajuan Bone secara khusus dan indonesia secara umum. Jadi melihat sejarah silsilah keturunan Arung Tellongeng merupakan turunan langsung dari Raja Bone La Panaongi (Raja Bone ke  20) dan La Temassonge Raja Bone ke 22, dalam menegakkan Induk kerajaan Bone, kerajaan Tellongeng punya konstribusi tidak sedikit mulai berdirinya sampai pada perang di Toraja tercatat dalam sejarah kerajaan Tellongeng. Dan kami sebagai putra daerah bersyukur kepada pemerhati sejarah atas upaya dan itikad baiknya membukukan sejarah Bone. Namun sangat disayangkan kepada pihak kerajaan induk (kerajaan Bone), sepertinya perjuangan kerajaan Tellongeng dalam silsilah lontara ri Bone di tenggelamkan. Bangsa yang maju adalah Bangsa yang menghargai pahlawannya dan mencintai sejarahnya. Begitulah ringkasan sejarah AkkarungengE ri Tellongeng,.....salam kami dari turunan Arung Tellongeng ; A. Bachtiar M.

5 komentar:

  1. Pak A.Bachtiar: Saya ini dari malaysia pingin tahu kenapa sejarawan bugis di Bone atau intelektual bugis menepikan keujudan Kerajaan tellongngeng. Sedangkan Salah satu Kerajaan Bugis di tellongngeng seawal Pette MalampeE Gemmenna. Dan Pahlawan Arung tellengeng bersama Petta malempeE Gemmenna menuntut Kerajaan Bone dari Kerajaan Goa di akhir 15th centuary. Di kala itu ada spekulasi ade pitue memesongkan serta membuat spekulasi supaya kerajaan tellongngeng di tenggelamkan. Sedangkan Tenri awaru (MangkauE Ri bone) mengatakan dalam lontara nya tidak boleh ade pitue mewarisi kedaulatan Arung apalagi memanggil anaknya andi. Dan terbukti mengikut Pak andi dalam blok ini nyata bahawa Arung tellongngeng berdarah mengkau dari Tenri Amprang saudara kandung BongkangngE, la inca dan saudaranya 5 yang lain. Kalau bisa, pak andi buat susulan daulat mengikut lontara (untuk mengesahkan) bahawa Kerajaan tellongngeng adalah ranting kerajaan Bone dan satu aliran darah tanpa cacat cela nya dan bukan dari adE pitue yang di bentuk mengikut administrative V.O.C.

    Teruskan perjuangan Pak Andi, demi anak cucu kita di tellongngeng ( Kerana sekarang hamba kita dahulu kini di panggil andi di sini di Malaysia. - Saya Bonepatra Lainca Riwawo langi keturunan Datu Suppa,Arung Galung,Arung pulu dan Arung Tellongngeng hasil pertalian kahwin-mawin

    - Email: http//www.biolog-twu@hotmail.com and http//www.pipitdanauinternationaltrading@gmail.com - Malaysia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bapak Bonepatra La Inca Riwawo,...tentang sejarah daerah kita di Tellongeng tetap ada tertulis di buku LompoE kerajaan Bone menurut salah seorang yg dekat dengan Raja Bone yang terakhir, beliau I Late yg sebenarnya namanya (I TABOE) Arung Tellongeng saudara Arung Mare dan anak dari La Mappanyompa Arung Mare (Bolong Mare)dan merupakan cucu baginda La Temmassonge yg kawin dengan La Pariusi Arung BaliEng cucu Langsung baginga La Panaongi To Pawawoi Karaeng Bisei Raja Bone ke XX (termasuk anak pattola),.....jadi jangan ragu tentang asal usul leuhur kita karena pertalian kekeluargaan Raja Bone, Luwu, Gowa, Soppeng, Wajo dan Marusu saya bisa mempertanggung jawabkan kepada seluruh bangsawan dari kerajaan ini, Insya Allah.....saya mengharapkan sekiranya bapak ada waktu berkunjung ke tanah bugis jalan-jalan ke Tellongeng kampung leluhur kita, salam dan suksek keluarga di sana.

      Hapus
  2. Tabe, bapak Bonepatra La Inca Riwawo,...kalau ada data yg kita miliki pertalian We Tenri Ampareng saudara La Tenri rawe BongkangngE ke leluhur kita di Tellongeng tlg dishare-kan saya mau lihat pertaliannya dengan berbagai sumber lontara yg ada di Celebes (Sulawesi),..trm kasih sebelumnya

    BalasHapus
  3. ass. apa anda tau siapa arung mare yang maengawini tenri wale petta sagala? karna disilsilah tertera la bolong arung mare x tenri wale petta segala..mohon penjelasaanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beliau sebenarnya bernama La Mappanyompa Petta Tanrung TassalaE dan dikenal secara umum dikerajaan Bone " Bolong Arung Mare", dan menikah dengan I Wale Petta Daeng Sagala (Tenri Wale) dan melahirkan anak : I Mappincara Arung Mare dan I TaboE Arung Tellongeng. Beberapa data menyebutkan Bolong Mare adalah putra La Temmassonge dengan istrinya Anak Arung MatowaE - Bonto Cani, seorang perempuan berkulit hitam legam,...maka tdk salah generasinya rata-rata berkulit hitam.

      Hapus